Selasa, 06 Desember 2016

Dana Desa: Untuk Apa atau Siapa?

                                    


Ungkapan Presiden Jokowi tentang pembangunan yang dimulai dari pinggiran dan desa-desa bukanlah sekedar ungkapan atau janji-janji belaka. Keseriusan itu bisa kita lihat bahkan sebagian besar masyarakat sudah merasakan dampaknya secara langsung. Dari daerah pinggiran, jalan-jalan baru mulai dibuka sehingga akses masyarakat jauh lebih mudah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tapi fokus kita di tulisan ini hanya mengenai desa. Jumlah desa di Indonesia saat ini adalah sekitar 74 ribu desa. Angka yang sangat besar. Itulah mengapa negeri ini sangat kaya akan budaya, adat istiadat dan bahasa. Kita tentu harus berbangga hati dan berterimakasih kepada tokoh-tokoh pendahulu karena dengan jumlah sebesar itu kita bisa berdiri menyatakan satu kesatuan bangsa yang besar yaitu bangsa Indonesia.
Jadi janji apa yang telah ditepati oleh Presiden Jokowi untuk desa-desa? Yaitu besarnya jumlah dana desa yang meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2015 dana desa yang disalurkan sebesar Rp 20,7 T, tahun 2016 meningkat menjadi Rp 46,9 T. Kabarnya tahun depan akan kembali meningkat menjadi Rp 60 T dan tahun 2018, sesuai permintaan Presiden, akan kembali dinaikkan menjadi Rp 120 T.
Dari angka-angka tersebut sudah bisa dipastikan bahwa pemerintah sangat serius untuk membangunan bangsa ini secara berkelanjutan, bukan sekedar janji-janji kampanye, yang penting kamu pilih saya.

Dana desa merupakan salah satu program pemerintah untuk pembangunan daerah dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan daerah itu seperti jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih seperti embung (penampungan air hujan yang digunakan pada saat musim kemarau untuk tujuan irigasi dan air bersih), waduk dan lain-lain. Pembangunan embung dan waduk ini merupakan suatu keharusan untuk beberapa desa karena sangat rawan kekeringan pada saat musim kemarau. Kita tentu tidak ingin lagi melihat ada warga desa yang kesulitan mendapatkan air bersih atau bahkan sampai membeli dengan harga yang mahal.
Intinya Presiden Jokowi menginginkan dana desa benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Desa juga haruslah pintar dan bijaksana dalam mengelola keuangannya karena selain pembangunan, dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk memperkuat perekonomian. Misalnya dengan membuat sistem pertanian dengan pengelolaan secara bersama-sama atau budidaya ikan.
Program tersebut tentunya bukanlah sebuah sulap yang bisa mengubah sesuatu dalam sekejap tapi membutuhkan proses. Jika dana desa dipergunakan dengan baik maka 5 atau 10 tahun lagi kita seharusnya akan melihat kemajuan desa-desa dalam hal ini Indonesia secara keseluruhan. Sehingga orang-orang yang di desa tidak lagi harus ke kota untuk mencari pekerjaan tapi bisa sukses di kampung sendiri.
Penyimpangan Dana Desa
Inilah salah satu kelemahan banyak pejabat di negeri ini (tidak semua). Yaitu keinginan untuk memasukkan duit rakyat ke kantong pribadi alias korupsi masih sangat besar. Bagaimana mungkin warga tidak marah jika pembangunan yang mereka terima dan lihat tidak maksimal padahal dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat cukup besar?
KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi telah menerima banyak sekali laporan terkait penyelewengan dana desa. Berdasarkan data KPK, selama 2016, sudah diproses 15 gubernur dan 65 bupati terkait masalah tersebut. Dari situ kita bisa melihat bahwa masih banyak pelayan masyarakat yang tidak tulus dalam melayani. Jadi kesimpulannya menjadi pejabat bukanlah perkara yang mudah tapi diperlukan integritas dan mental yang kuat agar tidak kelaparan ketika melihat uang rakyat (dari sudut pandang saya melihat fenomena yang terjadi).
Presiden Jokowi juga sudah menegaskan sekaligus mengancam pihak-pihak terkait supaya tidak bermain dengan dana desa sehingga pembangunan seutuhnya semakin cepat terlaksana.
Akhir kata, saya sebagai anak desa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada desa saya (dan desa-desa yang lain). Semoga program yang sudah dijalankan ini benar-benar merata dan berdampak positif bagi pembangunan bangsa Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang.
Salam hormat, dari anak desa.
SEKIAN.

(dicopy dari artikel saya di Seword.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar sesuai dengan isi tulisan. Ngawur sedikit tidak masalah.