Senin, 31 Agustus 2015

September Ceria Ceritanya


Sekarang bulan September dan pengguna sosmed pasti tau banyak teman-teman kita di luar sana yang menggunakan panggilan bulan ini distatusnya. Mungkin hanya ikut-ikutan atau ng-alay atau memang sekedar menyampaikan harapan. Contoh yang paling melegenda pastinya “September Ceria”.

 

Tapi yang menjadi pertanyaan adalah kenapa harus September? Kenapa bukan Maret ceria, April ceria atau bulan ceria yang lainnya? Ada yang tau?? Sama! Aku juga ngga tau. Bubar yuk...


Seandainya ke 12 bulan yang ada bisa bicara mungkin September akan selalu menjadi korban bully-an dari 11 bulan yang lain karna mereka iri dengan keceriannya itu. Si Januari mungkin bilang; “ane lebih layak jadi Januari ceria karna ada kembang api tahun baru”. Si Agustus mungkin bilang; “akang lebih cocok karna bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia”. Si Desember ngga mau kalah; “cari diskonan yuk cin, udah natalan lho”. Untuk bulan-bulan yang lain silahkan teman-teman bayangkan sendiri kira-kira mereka bakal bilang apa. Setelah itu mungkin kita bisa tuliskan sebuah cerpen mengangkat kisah tragis si Januari dkk. Mulai ngawur ini ceritanya.

 

Sebelum ngetik tulisan ini, aku coba nanya ke mbah gugel beberapa pertanyaan perihal September ceria. Kapan sih pertama kalinya kata itu populer? Siapa yang mempopulerkan? Mengapa September Ceria? Ketika mesin pencari itu memberikan jawabannya maka ada satu nama yang pasti akan selalu muncul. Bukan nama kamu. Jangan kepedean gitu dong :D
Nama itu adalah Vina Panduwinata. Sekitar pertengahan tahun 80’an ada lagu dengan judul September Ceria yang dipopulerkan tante Vina Panduwinata (biar kesannya akrab).
Berikut sepenggal liriknya:
 

“di pucuk kemarau panjang yang bersinar menyakitkan
kau datang menghantar berjuta kesejukan
kasih ..kau beri udara untuk nafasku
september ceria .. september ceria ..september ceria .. september ceria ..
milik kita bersama

 

Menurut aku pencipta lagu ini mengaitkan kisah cinta dengan keadaan alam. Sebut saja sebuah pasangan X yang berpisah untuk waktu yang sangat lama hingga kerinduan mereka begitu dalam dan sakit bagaikan kemarau yang panjang. Ayo coba tutup mata dan bayangkan.
Dan jika dilihat ke alam, khususnya kita yang beriklim tropis, memang mengalami kemarau yang lumayan lama sebelum bulan September. Banyak orang yang bilang kalau bulan yang berakhiran –ember artinya musim penghujan akan segera tiba. Artinya yang suksa main hujan, inilah waktu yang tepat.

Jadi karna ngga ada yang bisa memberikan jawaban yang pasti untuk pertanyaan-pertanyaanku diatas bahkan mbak gugel juga, maka kesimpulanku kata September Ceria muncul pertama kali ketika negara api kebakaran. Eh becanda mulu.

Mungkin saja muncul ketika lagu tersebut populer atau mungkin ada yang mempopulerkannyanya diam-diam atau mungkin sekelompok alien yang membawanya dari planet Pluto atau mungkin saja karna aku dilahirkan di bulan itu. Bisa jadi..bisa jadi..
 
Intinya semua bulan itu baik. Semuanya ceria dan semuanya harus disambut dengan harapan yang indah untuk aku dan kamu, untuk kita, untuk keluarga dan untuk bangsa ini. Merdeka!
Terlepas dari apa dan kenapa biarlah tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan. Hihihihi (mak lampir lewat). 

-Keep Going-

2 komentar:

  1. halo... para pecinta jendela dunia
    catatan mu cukup menarik dalam membahas september ceria, satu hal yang sangat menarik bagi ku lagu september ceria sangat asyik untuk didengar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih banyak Setia Marbun.. the first comment lho.. hehe

      Hapus

Mohon komentar sesuai dengan isi tulisan. Ngawur sedikit tidak masalah.